Berkolaborasi Menganalisis Prediksi
Kemarin Sabtu kita belajar secara mandiri melakukan refleksi terhadap materi konten pedagogik dan mata pelajaran bahasa Arab. Refleksi ini sebagai ajang untuk mengasah kemampuan kita dalam memprediksi soal-soal yang akan muncul di akhir episode PPG ini. Inilah yang disebut analisis prediktif sebagaimana diarahkan oleh panitia pada saat orientasi beberapa hari yang lalu.
Memprediksi soal yang akan keluar bukanlah sesuatu yang mudah. Apa lagi kalau hanya dilakukan secara individu. Kecuali bagi orang tertentu yang sudah terbiasa melakukannya. Namun dengan berkolaborasi, satu per satu benang kusut masalah pun teruraikan dengan sendirinya. Jadi, benar sekali budaya gotong royong yang diajarkan orang-orang tua kita. Dengan berjamaah, berkolaborasi atau gotong royong serumit apapun persoalan bisa di atasi dengan baik.
Seperti biasa, kami belajar mandiri dengan metode diskusi. Kami mendiskusikan objek yang sedang dibahas dengan memosisikan diri seolah-olah sedang menghadapi Ujian Pengetahuan yang sebenarnya. Diskusi di ruang kelas nyata ternyata lebih menarik dibandingkan dengan forum diskusi secara daring di dunia maya. Di sini kami merasa lebih akrab karena bisa saling menyapa secara langsung, saling melempar senyum, bahkan tertawa lepas dan terkadang diselingii candaan-candaan genit ala orang dewasa. Itulah kami. Kami sudah merasa sebagai satu keluarga. Karena memiliki visi, misi, rencana dan asa yang sama yaitu lulus bersama.
Pada orientasi perkuliahan terdahulu panitia sudah menyampaikan bahwa di akhir-akhir kegiatan ini akan ada dua jenis ujian. Pertama adalah Ujian Kinerja (Ukin). Saya jadi teringat kisah Mas Ukin dan Masukin, hehehe. Tapi itu takkan saya ceritakan di sini sekarang. Sedangkan bentuk ujian yang kedua adalah Ujian Pengetahuan (UP).
Untuk Ukin itu konon relatif lebih mudah, karena dalam proses penilaiannya ada kemungkinan mengandung unsur subjektivitas dari para dosen. Sedangkan dalam Ujian Pengetahuan bersifat sangat objektif, karena dilakukan secara online. Bayangkan saja, nanti Anda langsung berhadapan dengan komputer selama kurang lebih 3 jam. Dan itu hanya dilakukan di kampus pusat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Saya membandingkan kalau Ukin itu seperti halnya Ujian Madarasah bagi siswa kelas akhir. Dimana dalam ujian ini guru masih dimungkinkan memberikan "syafa'at" untuk memperbaiki nilai siswa. Sementara UP itu mirip dengan UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer). Di dalam UP peserta PPG diuji penguasaan pengetahuannya baik mengenai pedagogik (kependidikan), profesional (mata pelajaran yang diampu), dan pengetahuan umum. Karena obyektivitas UP itu lebih dominan, maka jauh-jauh hari panitia menyarankan agar peserta PPG mempersiapkannya dengan belajar mandiri lebih dini secara kolaboratif.
Lalu bagaimana caranya kita melakukan analisis prediktif terhadap UP tersebut? Kami mengkaji ulang modul-modul yang pernah kita pelajari secara daring, baik modul pedagogik maupun profesional. Kami akan kupas lebih mendalam lagi, termasuk materi idiomatik yang sebenarnya tidak terdapat dalam modul bahasa Arab. Kemudian kami mencari poin-poin inti dari materi. Lalu dianalisis kemungkinan materi mana saja yang akan menjadi soal-soal UP nanti.
Permasalahannya kami tidak tahu secara persis kisi-kisi yang akan keluar dari soal UP tersebut. Namun demikian, sebagai peserta PPG, dalam hal ini kami merupakan calon guru profesional dituntut untuk menumbuhkan sikap jiwa kewirausahaan. Orang yang memiliki jiwa kewirausahaan akan berupaya mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi. Caranya dengan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif.
Salah satu cara terbaik di antaranya kami melakukan riset dengan googling di internet. Meskipun hasilnya kurang maksimal, namun setidaknya ada gambaran positif yang bisa dijadikan acuan. Karena kita juga belajar dari pengalaman menganalisis soal ujian siswa dari tahun ke tahun. Walhasil, selalu ada soal yang berulang, hanya butuh sedikit ketelitian untuk mengoptimalkannya. Mari kita terus berkolaborasi untuk kesuksesan kita. Semoga kita semua bisa. Sukses menjadi guru profesional, dan sukses dalam bidang-bidang lainnya yang anda geluti, amin.
Mumtaz
BalasHapusnice bro
BalasHapus