Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bagaimanakah Sebaiknya Kita Berpuasa Bulan Rajab?

Alhamdulillah saat ini kita sudah memasuki tanggal 5 Bulan Rajab. Itu artinya kurang lebih 55 hari lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadhan. Sempat bertanya-tanya dalam hati ini apakah bulan Ramadhan tahun ini masih akan dalam kondisi pandemi, atau justru telah kembali normal seperti sedia kala. Dan jika ada pilihan pandemi atau tidak, maka 100% saya yakin, sobat semua akan memilih hidup normal lagi. Apalagi dalam kondisi bulan Ramadhan, di mana ada ibadah sunnah berjamaah yang tak ada di bulan lainnya, yakni tarawih. Kita juga rindu suasana buka bersama bareng keluarga, sahabat dan handai tolan. Akankah kita menikmati keindahan Ramadhan tahun ini dalam suasana normal? Semoga.

Hadirnya bulan Rajab ini pun sudah terasa ada aura-aura Ramadhan. Di mana ibu-ibu pengajian banyak yang menjalankan puasa. Dan tidak sedikit pula kaum muda yang menjalankannya sejak hari pertama bulan Ramadhan. Termasuk salah satunya santri Gemmar Mengaji (Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji) yang kami bina sejak tahun 2013 silam. 

Pada pengajian rutin bakda maghrib tersebut, tadi malam saya iseng-iseng tanya kepada mereka. Apa motivasi kalian mengerjakan puasa di bulan Rajab ini? Riuh rendah mereka menjawab dengan berbagai macam jawaban. Ada yang mengatakan ingin mendapatkan pahala 700 kali, ada yang menjawab satu hari puasa sama dengan dapat satu kunci syurga, dan berbagai macam jawaban lainnya.

Dan tatkala saya tanyakan, dari mana kalian mendapatkan informasi tersebut? Banyak juga jawaban mereka, ada yang mendapat informasi dari postingan WA teman, ada yang mendengar bapak ustadz dalam pengajian di masjid, ada yang diberitahu oleh ibunya yang ahli pengajian dan lain-lain. Subhanallah. Pada satu sisi saya merasa bangga, bahwa geliat orang untuk beribadah itu cukup tinggi. Bahkan mereka yang masih tergolong para remaja. Namun sisi lainnya merasa prihatin. Apa penyebab keprihatinan tersebut? Tiada lain berkaitan dengan penggunaan dalil untuk puasa sunnah bulan Rajab ini.

Puasa Sunnah Bulan Rajab

Jauh-jauh hari, entah tahun berapa saya lupa. Saya pernah mendengarkan pengajian dari Almarhum Prof. KH. Ali Mustofa Ya'kub. Beliau merupakan pakar hadis yang dimiliki Indonesia ini. Dan sekaligus beliau itu sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal, masjid kebanggaan bangsa Indonesia. Pada kajian bertajuk "Islam dan Budaya Arab" yang waktu itu dilaksanakan tepat bulan Rajab beliau menyatakan dengan tegas, bahwa hadits yang menyatakan puasa rajab dengan pahala super besar, seperti hari pertama akan begini, hari kedua akan begitu, ... intinya pahala berlimpah yang melebihi pahala puasa Ramadhan itu semuanya hadis maudhu atau hadis palsu. Sehingga kita tidak diperkenankan melaksanakan puasa dengan dalil hadis palsu.

Akan tetapi bukan berarti pada bulan Rajab ini tidak boleh berpuasa. Justru disunahkan berpuasa tanpa terikat hitungan hari. Mau satu hari, dua hari, atau sebulan. Meskipun kalau sebulan penuh itu ada ulama yang memakruhkan. Sehingga perlu dikurangi misalnya dikurangi satu hari. Bagaimana agar puasa Rajab kita mendapatkah kesunahan yang sah? Ternyata ada pedoman hadis yang lain yang menceritakan bahwa ada puasa yang peringkatnya terbaik setelah puasa Ramadhan, yaitu puasa pada bulan-bulan haram. Lalu apa saja bulan haram tersebut? 

Bulan Haram

Bulan haram itu ada 4 macam, yang tiga berurutan. Sedangkan yang satunya terpisah, yakni sebagai berikut:

  1. Bulan Dzul qo'dah
  2. Bulan Dzul hijjah
  3. Bulan Muharram
  4. Bulan Rajab.
Nah puasa pada bulan tersebut jelas-jelas disunahkan. Jadi, bagi sobat yang melaksanakan puasa sunnah bulan Rajab. Silakan lanjutkan dengan sebaiknya dengan mengikuti pedoman dalil keutamaan puasa pada bulan-bulan haram. Insyaa Allah akan mendapat pahala dari Allah. Selain itu dengan sobat berpuasa sunah Rajab ini bisa dijadikan sebagai ajang latihan agar ketika Ramadhan tiba sudah lebih matang lagi dalam melaksanakan puasa. Bahkan mungkin level puasanya lebih bisa ditingkatkan kualitasnya.

Dan perlu digarisbawahi pula bahwa puasa ini bukan penghambat produktivitas kita dalam bekerja, belajar, dan beraktivitas lainnya. Justru kalau bisa semangat belajar itu semakin ditingkatkan. Dan bagi anakku para siswa yang hari ini masih BDR atau Belajar Dari Rumah, ananda bisa melihat materi hari ini, klik DI SINI

Posting Komentar untuk "Bagaimanakah Sebaiknya Kita Berpuasa Bulan Rajab?"